Menyesal tak pernah
diawal…
Selalu saja, hadirnya
belakangan…
Setelah terjadi,
barulah sadar… ku menyesal… (Ngutip lyric lagu Melly G.)
Ada kalanya kita
merasakan sesal tiada henti karena salah langkah. Bahkan kondisi badan semakin
lemas meski sudah makan empat sehat lima sempurna.
- Menyesal karena salah BBM, padahal sudah panjang x lebar x tinggi (yang aslinya hanya dapat saran dari saudara, langsung dilanjutkan tanpa berpikir kembali)
- Menyesal meninggalkan pekerjaan secara tiba-tiba karena terbawa arus teman satu kerja
- Menyesal menolak someone tanpa pertimbangan secara dalam
Entah…kadang semua
terjadi diluar kehendak, tidak biasa dan semua begitu saja mengalir. Biasanya
selalu memikirkan dengan detail apa yang akan dilakukan. Tetapi, tiba-tiba
mengerjakan semua diluar kendali dan spontan melakukan hal yang bikin menyesal
sangat dihati.
Mungkin itu bisa
dikatakan suratan takdir yang harus dijalani, sehingga manusia tidak dapat
mengendalikan diri, mengelak pun tak bisa. Benar-benar diluar kebiasaan. Sampai
ketika curhat pada sahabat, mereka sampai terheran-heran kenapa bisa melakukan
hal yang menurut semua orang salah.
Baiklah, terbukti, manusia
memang lemah. Untuk mengendalikan diri sendiri saja belum bisa sempurna. Lalu
apalagi yang dapat disombongkan? masih ada salah langkah, meskipun sudah
berusaha hati-hati dan teliti.
Sekarang bukan hanya
diri sendiri yang malu, tapi orang yang berhubungan pun bisa ilfil bahkan
melarikan diri. Iya, itu salah satu pelajaran yang harus direnungi. Secanggih-canggihnya
kecerdasan yang dimiliki, namun masih terdapat error.
Penyesalan akan selalu
ada selama manusia hidup, toh yang maha sempurna hanya Dia, jadi tidaklah salah
jika manusia berbuat khilaf, toh Dia juga suka kalau kita banyak meminta maaf.
Jika menyesal sudah
tak ada, maka jiwa merasa benar dalam langkah, lalu hilang sudah muhasabah.
Hidup hanya sekali,
mari bangkit dari penyesalan, koreksi diri dan melangkah penuh pasti menuju
cita-cita sejati.
No comments:
Post a Comment