Wednesday, February 17, 2016

M3 (Mengurangi Minyak Masakan)

Sudah menjadi hal lumrah bagi kita untuk menggoreng bumbu yang telah dihaluskan sebelum memasukkan bahan masakan. Akibatnya, masakan jadi banyak menyerap minyak. So, bagi sebagian orang yang menghindari kolesterol, jadi menghindar juga dari makanan tersebut. haha..

Ada something yang tidak biasa, yang dapat kita lakukan untuk mengurangi penggunaan minyak dalam masakan. Triiiiiiiiingggg….

Tips nya adalah….Siapkan bumbu masakan, misalnya bumbu lodeh. Lalu goreng bumbu tersebut sampai matang dan wangi (jangan lupa bumbu disaring sampai minyak tiris ya..). Selanjutnya, giling bumbu tersebut sampai halus. Terakhir, masukkan bumbu tersebut kedalam bahan sayur lodeh (tempe, air, santan) dan rebus sampai matang. Dijamin, minyak yang digunakan cara kedua ini akan lebih sedikit dibandingkan cara pertama. Why?

Karena bumbu yang belum digiling dapat disaring dari minyak, hal tersebut tentu dapat mengurangi penggunaan minyak dibandingkan cara biasa.

Monggo dipraktekkan warisan nenek moyang ini...hehe... 
Pengalaman penulis, tips tersebut tidak menimbulkan banyak perubahan rasa. Justru masakan jauh lebih seger dan minim minyak. Lumayan aman buat menghindari kolesterol kan.

Tips ini bukan hanya untuk sayur lodeh, tetapi untuk jenis masalah lain juga boleh, yang berkuah-kuah gitu.



lets cek perbandingan tahapnya:
No.
Cara Masak Lodeh Biasa
Tips Masak Lodeh Baru 
1
Siapkan bumbu lodeh
Siapkan bumbu lodeh
2
Giling bumbu sampai halus
Goreng bumbu sampai matang (saring bumbu sampai minyak tiris)
3
Goreng dengan minyak secukupnya sampai matang
Giling bumbu yang telah digoreng sampai halus
4
Masukan bumbu kedalam bahan sayur lodeh, rebus bersama sampai bahan lodeh hampir matang
Masukan bumbu kedalam bahan sayur lodeh, rebus bersama sampai bahan lodeh hampir matang
5
Masukan santan, garam, gula & penyedap rasa (bila diperlukan)
Masukan santan, garam, gula & penyedap rasa (bila diperlukan)
6
Rebus semua bahan sampai benar-banar matang
Rebus semua bahan sampai benar-banar matang
7
Sayur lodeh berminyak sudah siap
Sayur lodeh minim minyak sudah siap 


Selamat mencoba… get better ya...

Thursday, February 11, 2016

Belajar Menyesal

Menyesal tak pernah diawal…
Selalu saja, hadirnya belakangan…
Setelah terjadi, barulah sadar… ku menyesal… (Ngutip lyric lagu Melly G.)

Ada kalanya kita merasakan sesal tiada henti karena salah langkah. Bahkan kondisi badan semakin lemas meski sudah makan empat sehat lima sempurna.
  • Menyesal karena salah BBM, padahal sudah panjang x lebar x tinggi (yang aslinya hanya dapat saran dari saudara, langsung dilanjutkan tanpa berpikir kembali)
  • Menyesal meninggalkan pekerjaan secara tiba-tiba karena terbawa arus teman satu kerja
  • Menyesal menolak someone tanpa pertimbangan secara dalam
Entah…kadang semua terjadi diluar kehendak, tidak biasa dan semua begitu saja mengalir. Biasanya selalu memikirkan dengan detail apa yang akan dilakukan. Tetapi, tiba-tiba mengerjakan semua diluar kendali dan spontan melakukan hal yang bikin menyesal sangat dihati.

Mungkin itu bisa dikatakan suratan takdir yang harus dijalani, sehingga manusia tidak dapat mengendalikan diri, mengelak pun tak bisa. Benar-benar diluar kebiasaan. Sampai ketika curhat pada sahabat, mereka sampai terheran-heran kenapa bisa melakukan hal yang menurut semua orang salah.

Baiklah, terbukti, manusia memang lemah. Untuk mengendalikan diri sendiri saja belum bisa sempurna. Lalu apalagi yang dapat disombongkan? masih ada salah langkah, meskipun sudah berusaha hati-hati dan teliti.

Sekarang bukan hanya diri sendiri yang malu, tapi orang yang berhubungan pun bisa ilfil bahkan melarikan diri. Iya, itu salah satu pelajaran yang harus direnungi. Secanggih-canggihnya kecerdasan yang dimiliki, namun masih terdapat error.

Penyesalan akan selalu ada selama manusia hidup, toh yang maha sempurna hanya Dia, jadi tidaklah salah jika manusia berbuat khilaf, toh Dia juga suka kalau kita banyak meminta maaf.

Jika menyesal sudah tak ada, maka jiwa merasa benar dalam langkah, lalu hilang sudah muhasabah.


Hidup hanya sekali, mari bangkit dari penyesalan, koreksi diri dan melangkah penuh pasti menuju cita-cita sejati.

Wednesday, February 10, 2016

Indahnya Dicinta :)

Sudah mapan menjadi  wanita karir, diminta berhenti kerja karena diajak nikah, dijadikan bidadari dirumah, Alhamdulillah :)

Sudah bekerja diperkebunan dengan gaji wow, dijemput dengan lembut oleh calon, dibawa kedunia yang lebih berwarna, dijadikan bunda anaknya.

Sudah mantap berkarir di kota, dipinang, dijadikan sandaran jiwa saat harus bertugas ke Papua.

Sudah menjadi pendidik profesional, butuh teman seperjuangan, datanglah si dia, yang rela meninggalkan sanak keluarga, demi menjadi pendampingnya, sebagai pelengkap penyemangat saat bekerja.

Sudah dihianati dua kali, sampai sudah tau akan ditinggal pergi, namun karena cinta sejati, dia tetap rela asalkan jadi suaminya nanti.

Beruntungnya jadi wanita yang dicinta, apapun diperjuangkan olehnya.

Beruntungnya jadi wanita yang dicinta, terasa indah dalam pandangan mata, apalagi bagi yang merasakannya.

Keberuntungan itu anugrah, semoga anugrah itu tidak menjadikan wanita lupa betapa beruntungnya ia, sehingga menyakiti yang mencinta.

Keberuntungan itu anugrah, selayaknya syukur selalu dipanjatkan demi menambah indahnya kehidupan. :)